Kapolsek Biringkanaya Diduga Alergi Wartawan

2 min read

MAKASSAR | Hariansiber.com – Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Biringkanaya yang berada diwilayah Polrestabes Makassar Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan diduga Alergi wartawan. Minggu (19/07/2020).Pasalnya saat Wartawan Haiansiber.com dam Kompasianer Makassar di konfirmasi melalui via WhatsApp perihal beberapa poin kejadian dan peristiwa beberaoa waktu lalu terkait keamanan wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar. Tidak ada tanggapan dan  komentar apa pun, Hingga saat ini

Membuat pemikiran menjadi negatif seperti itu ada apa ? Dan kenapa? Namun dengan tuntutan profesionalisme wartawan sebagai pekerja Jurnalis dari media nasional Hariansiber.com tetap  harus menanyakan dan melakukan konfirmasi melalui WhatsApp, namun tetap tidak ada tanggapan respon sama sekali.

Padahal sudah sangat jelas Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Ari Dono Sukmanto mengingatkan para anggota Polri agar  tidak ‘alergi’ atau takut dengan media. Justru sebaliknya media harus dijadikan mitra kepolisian.

Dalam sambutannya saat membuka seminar bertema ‘Sinergi Media dan Polisi dalam Mendukung Tugas Pokok Polri’ mengungkapkan bahwa kepolisian justru harus mendukung kerja media kapan pun.

Kepolisian harus merubah pola pikir (mind set) dan pandangannya terhadap media,  bagaimana pun media membutuhkan Polri sebagai sumber informasi. “Tidak ada yang perlu ditakuti dengan peran media justru selayaknya harus mendukung media.

Media jangan dijadikan momok, justru media bagian dalam sistem yang dikerjakan kepolisian. Dekat dengan media manapun penting tapi tidak kolutif, tidak menutupi ya. Mmanfaatkan media untuk kegiatan preventif dan preemtif dari awal

Sungguh sangat disayangkan seolah ada sesuatu di Polsek Biringkanaya hingga pekerja jurnalis yang ingin wawancara atau konfirmasi malah tidak ada respon positif apapun.

Imansyah Rukka yang juga Kepala Biro Hariansiber.com Kota Makassar mengatakan, Wartawan harus mengkritik secara  etika dan santun. Suatu berita harus dipoles karena yang terpenting adalah pesan berita itu sampai, berupa perubahan perilaku ke arah yang lebih baik,” sebutnya.

Wartawan senior jurnalisme Warga itu  mengatakan dalam menjalankan profesinya melaksanakan tugas-tugas jjurnalsitik dilapangan, jurnalis tidak hanya berfungsi untuk menggelontorkan peristiwa ataupun fakta.

“Wartawan sejatinya berperan sebagai kontrol sosial untuk menyaring dan menjadi penjegal informasi. Bahkan juga sebagai agen perubahan. Terlebih lagi di era media sosial yang banyak informasi simpang siur,(disinformasi) dan juga berita bohong (hoax) di sinilah wartawan banyak berjasa untuk meluruskan informasi itu,” kata Ketua Persatuan Pewarta Warga Indonesia Sulawesi Selatan (PPWI Sulsel) imansyah Rukka.

Sungguh sangat disayangkan seolah ada sesuatu di Polsek Biringkanaya hingga pekerja jurnalis saat melakukan kerja-kerja jurnalistik dengan ingin wawancara atau melakukan konfirmasi malah tidak diberikan respon positif, diduga selain alergi terhadap wartawan pejabat seperti itu dianggap tak layak menduduki sebuah jabatan mengingat tak paham terhadap Undang-undang yang telah diberlakukan.,” pungkasnya.

(Imansyah Rukkal

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *