HARIAN SIBER

Pusat Informasi Cyber

Momen Haru Perpisahan, Walikota Blitar Santoso Pilih Kembali ke Masyarakat Usai Purna Tugas

Walikota Blitar Santoso mengusap air mata usai bersalaman dengan para kepala OPD di rapat paripurna yang terakhir diikutinya, Selasa (18/2/2025).

HARIANSIBER.COM|BLITAR – Di rapat paripurna DPRD Kota Blitar pada Selasa (18/2/2025) menjadi rapat terakhir Walikota Blitar, Santoso, sebelum memasuki masa purna. Di forum tersebut tertangkap momen haru para anggota dewan dan kepala perangkat daerah (OPD) berduyun-duyun memberikan salam dan doa.

Tampak wajah Walikota Santoso berkaca-kaca ketika para kepala OPD memberi salam. Ketika salah seorang kepala OPD memberikan salam rangkulan, Santoso pun tak kuasa mengambil sapu tangan dari sakunya untuk mengusap kedua matanya.

Para abdi Santoso dari OPD tersebut terdengar memberikan doa terbaik baik. Agar orang nomor satu di Kota Blitar tersebut selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan di bidang yang bakal digelutinya saat mengisi masa pensiun.

Lalu Santoso menyapa awak media yang menunggu yang juga ingin tahu apa yang dilakukan setelah dirinya melepaskan jabatan pada 20 Februari nanti. Santoso pun menyampaikan bahwa dirinya memilih menjadi rakyat biasa tinggal bersama keluarganya.

“Saya sementara kepengen istirahat, kembali ke masyarakat menikmati bagaimana peran saya sebagai masyarakat sama dengan saudara-saudara, sama dengan masyarakat yang lain. Ya kita kembali ke habitat semula, dulu awalnya masyarakat, sekarang kita kembali lagi ke masyarakat,” ujar Santoso.

Ditanya tentang apakah keinginan masih berkiprah di politik, Santoso mengungkapkan keengganannya. Pria berusia 64 tahun tersebut menyebut dirinya sudah puas dari pencapaian terakhirnya setelah diberangkatkan PDI Perjuangan, hingga akhirnya terpilih Walikota Blitar dalam Pilkada Serentak 2020 lalu.

“Insya Allah saya tidak (ikut politik), saya sudah cukup kenyang ya, jadi saya pikir pengalaman yang saya miliki di bidang politik dari waktu ke waktu sudah cukup, sehingga kalau saya kepingin kembali mengabdi kepada masyarakat tapi tidak pakai jalur politik biar nyaman,” tutur pria yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Kota Blitar tersebut.

Santoso saat ini masih berstatus kader PDI Perjuangan, namun dirinya menegaskan pernyataannya tersebut bukan berarti dirinya berhenti atau keluar dari PDI Perjuangan. Santoso sendiri tetap teguh dengan ideologinya yang mempunyai kepedulian pada rakyat kecil atau kaum marhaen yang senafas perjuangan partai berlogo banteng tersebut.

Sebagaimana dirinya menjabat Walikota Blitar mulai 19 Mei 2020 dan lalu dilantik lagi pada 26 Februari 2021 usai pilkada, banyak program yang dia jalankan mempunyai keberpihakan pada wong cilik seperti Rastrada, sekolah gratis, kuliah gratis, internet gratis, RT Keren, hingga bantuan ransum pada manula diperhatikannya.

“Kalau pernyataan mundur (dari partai) itu enggak sih, karena saya ingin ada dimana-mana, kemana-mana lebih enak,” pungkasnya.

Santoso akan menyerahkan jabatannya kepada Walikota Terpilih di Pilkada 2024, Syauqul Mubibbin atau Mas Ibin, pada tanggal 20 Februari 2025 nanti. Keputusannya untuk tidak lagi terjun dalam politik aktif sebenarnya telah ia sampaikan sejak dirinya memilih untuk mundur dalam kontestasi Pilkada 2024 saat di tahap penjaringan calon di tingkat partai. Padahal, saat itu ia merupakan calon kuat dan berpotensi besar untuk kembali memimpin Kota Blitar sebagai petahana atau incumbent.

 

Penulis: MEIDIAN DONA DONI

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *