Peringati HUT Gayo Lues, DPRK Laksanakan Rapat Paripurna
2 min read
HARIANSIBER | GAYO LUES – DPRK Gayo Lues laksanakan Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Gayo Lues ke-18 tahun 2020, Rabu (11/03/2020), bertempat di Gedung DPRK setempat.
Dalam sambutannya, Ketua DPRK Gayo Lues, H Ali Husin, menyampaikan, sudah semestinya semua orang menghayati dan membuka memori sejarah Kabupaten Gayo Lues. Terlebih diusianya yang ke Delapan belas tahun, tentu sudah terpampang berbagai keberhasilan, walau masih banyak tantangan dan persoalan yang harus menjadi catatan dan perhatian bagi seluruh komponen dalam pembangunan Kabupaten Gayo Lues kedepan.
Sebagai anak bangsa yang tidak melupakan sejarah lanjut Ali Husin, harus menghargai proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat di daerah ini, karena diawali dengan tetesan keringat dan kerja keras oleh para pejuang pembentukan Kabupaten Gayo Lues.
“Bagi sebuah daerah pemekaran, usia delapan belas tahun merupakan usia yang amat muda. Pepatah mengatakan, umur masih setahun jagung, darah masih setampuk pinang, dengan usia ini tentu belum banyak yang bisa kita raih jika dilihat dari sudut pembangunan, apalagi jika kita bandingkan dengan kabupaten lain yang usianya lebih tua dari kabupaten Gayo Lues,” ungkapnya.
Sementara Bupati Gayo Lues, H Muhammad Amru, menyampaikan, delapan belas tahun yang silam, tepatnya pada 11 Maret 2002 dalam sidang paripurna DPR RI telah mengesahkan Kabupaten Gayo Lues menjadi salah satu Kabupaten di NKRI. Dengan pengesahan tersebut, tanah kelahiran tercinta Gayo Lues berdiri sejajar dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Nusantara ini.
“Dalam memperingati HUT lahirnya Kabupaten Gayo Lues ke 18 ini, kami mengajak semuanya untuk sejenak merefleksi latar belakang arus sejarah dari negeri yang kita cintai ini. Meskipun Gayo Lues baru ditetapkan menjadi kabupaten pada tahun 2002, namun sebagai negeri yang berdaulat telah terbilang eksis. Menjulangnya Masjid Asal Penampaan merupakan sebagai saksi sejarah betapa Syar’iat Islam telah menopang keberadaan masyarakat Gayo Lues,” terangnya.
Bupati mengatakan, Pemerintahan Kejurun Patiambang adalah tinta emas yang meneguhkan kemandirian dari urang Gayo, bahkan seni Saman yang merupakan cerminan kesejahteraan yang diwariskan pendahulu, saat ini telah ditetapkan sebagai warisan dunia dan juga sebagai bukti, bahwa Gayo Lues merupakan masyarakat yang mempunyai budaya tinggi.
“Dengan demikian, perwujudan masyarakat yang Islami, Mandiri dan Sejahtera, merupakan situs masa lalu yang wajib kita pertahankan, wajib kita kembangkan dan wajib kita bumikan di Negeri Seribu Hafizd ini. Makanya, berpijak pada keanggunan sejarah ini, peringatan hari jadi kabupaten Gayo Lues yang kedelapan belas ini mengambil tema, melalui ulang tahun kedelapan belas kabupaten Gayo Lues kita wujudkan negeri yang bersyariat, menuju masyarakat yang sejahtera,” ungkapnya.
HS/Penulis : Dosaino
Red/Arf/Hariansiber