Sambut Aspirasi Rakyat, DPRD Kepri Sidak Bright PLN Batam

2 min read

Batam (Hariansiber) – Mensikapi banyaknya keluhan masyarakat atas seringnya terjadi pemadaman listrik di Batam, DPRD Provinsi Kepri melalui Komisi III melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak Bright PLN Batam, Senin (15/4).

“Kami selaku wakil rakyat meminta kepada Bright PLN Batam agar mau terbuka kepada kami, apa yang menjadi persoalan sehingga listrik di Batam kerap padam,” kata Widiastadi.

Widiastadi juga mengingatkan pihak Bright PLN Batam bahwa sebentar lagi akan dilaksanakan Pemilu dan pemadaman listrik dapat menimbulkan masalah.

“Persoalan pemadaman listrik ini harus diantisipasi ketika KPU sedang melakukan perhitungan suara karena mereka menggunakan komputer dalam proses perhitungan suaranya, kalau sempat listrik padam perhitungannya bisa kacau,” ungkap pria yang kerap disapa Mas Iik.

Seirama, Wakil Ketua Komisi III Surya Makmur Nasution menyampaikan keluhan dari masyarakat, rata-rata pemadaman terjadi antara 30 menit hingga tiga jam dan dirinya mengharapkan agar Bright PLN Batam mau terbuka akan penyebab pemadaman listrik tersebut.

“Jika memang kurang pasokan energinya silahkan disampaikan, nanti kita cari solusinya bersama,” kata Surya Makmur.

Selanjutnya, ia meminta pihak Bright PLN Batam dapat memprioritaskan pasokan listrik untuk keperluan Pemilu serentak nanti seperti di kantor KPU, Bawaslu serta PPK di kecamatan-kecamatan agar proses rekapitulasi perhitungan suara yang dilakukan dengan komputerisasi bisa berjalan dengan lancar.

Direktur Utama Bright PLN Batam Dadan Kurniadipura yang ikut dalam RDP tersebut secara langsung meminta maaf atas ketidaknyamanan pelayanan Bright PLN Batam.

“Sebelumnya kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan pemadaman listrik ini,” kata Dadan.

Ia menjelaskan dari sisi perencanaan Bright PLN Batam memiliki daya yang sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik di Batam, Bintan dan Tanjungpinang.

“Namun ada beberapa kendala yakni kerusakan mesin di beberapa pembangkit kami jadi mau tidak mau kami harus melakukan pemadaman bergilir,” jelasnya.

Secara detail ia juga membeberkan sejumlah kerusakan tersebut yakni kerusakan di PLTGU Uncang dan PLTMG DEB Panaran yang mengakibatkan tidak bisa optimal menghasilkan daya listrik.

“Dari dua pembangkit tersebut saat ini hanya menghasilkan daya setengah dari kemampuan disaat normal yakni 60 MW di Uncang dan DEB Panaran hanya 40 MW,” terang Dadan.

Selain kerusakan di kedua pembangkit tersebut, PLTU Kasam saat ini hanya mampu menghasilkan daya sebesar 100 MW yang pada saat normal mampu menghasilkan daya hingga 120 MW.

“Untuk Kasam memang ada kendala satu mesin trip atau tidak beroperasi,” ungkapnya.

Dari beberapa kendala di pembangkit tersebut saat ini Bright PLN Batam hanya mampu menghasilkan daya total 454 MW sedangkan kebutuhan pada beban puncak mencapai 465 MW.
Namun pihak Bright PLN Batam, dijelaskan oleh Dadan sudah mengantisipasi terkait dengan pelaksanaan pemilu 17 April mendatang.

“Kami telah memasang genset di KPU, Bawaslu dan PPK di 11 kecamatan untuk mengantisiapsi jika terjadi pemadaman mendadak,” tambah Dadan.

Selain rapat dengan Bright PLN Batam, Komisi III juga meninjau sejumlah pembangkit yang mengalami kerusakan yakni di PLTGU Uncang dan PLTMG DEB Panaran. Hadir dalam peninjaun tersebut semua anggota Komisi III. (Hum/Red).

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *