HARIANSIBER.COM|BLITAR – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar menggelar rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon terpilih dari Pemilihan Walikota (Pilwali) Blitar 2020. Rapat pada Sabtu (23/11/2021) di Gedung Kesenian Kota Blitar menetapkan Santoso-Tjutjuk Sunario sebagai pasangan walikota dan wakil walikota terpilih periode 2021-2024.

Rapat pleno tersebut dihadiri Jajaran Forkopimda Kota Blitar, Sekretaris Daerah Kota Blitar, anggota Bawaslu, pimpinan dan perwakilan partai politik dan Bakesbangpol Kota Blitar.

KPU Kota Blitar dalam Surat Keputusan (SK) nomor 05/PL.02.7-Kpt/3572/KPU-Kot/I/2021 menetapkan Santoso-Tjutjuk yang dulu merupakan pasangan calon nomor urut 2 sebagai pemenang. Dan selanjutnya akan menjadi dasar pelantikan pasangan walikota dan wakil terpilih.

“Setelah ini kami akan surat keputusan KPU Kota Blitar kepada pimpinan dewan Kota Blitar untuk kemudian ditindaklanjuti dalam rapat paripurna. Jadi setelah ini bolanya akan disana (DPRD), jadi kita mengantarkan sampai disini,” ungkap Ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam usai rapat pleno.

Sementara, walikota terpilih Santoso mengucapkan terima kasih kepada KPU Kota Blitar yang telah menggelar rangkaian demokrasi dengan baik, hingga tahap akhir dengan penetapan pemenang ini. Selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah untuk menggelar rapat paripurna pemberhentian walikota lama dan pengusulan walikota baru.

“Masih ada tahapan lagi yaitu nanti DPRD melakukan paripurna kira-kira kamis depan yang hasilnya akan dikirim ke gubernur dan diteruskan ke Kemendagri untuk mendapatkan SK pelantikan,” kata Santoso.

Santoso berharap proses tersebut berjalan lancar dengan harapan tidak ada sampai kekosongan kekuasaan. Dimana masa jabatan Santoso yang merupakan walikota incumbent atau petahana berakhir pada 16 Februari 2021.

Maka itu pada tanggal 17 Februari 2021 harus sudah ada walikota yang dilantik sehingga berjalannya pemerintahan di Kota Blitar tidak terganggu.

“Saat menghadapi krisis pandemi Covid-19 ini perlu langkah cepat dan sigap pemerintah. Maka itu jabatan walikota sebagai penentu arah kebijakan tidak boleh kosong disaat penting seperti ini,” pungkas pemimpin yang peduli wong cilik ini.

Untuk diketahui di Pilwali Blitar 2020 lalu ada 2 pasangan calon. Pasangan nomor urut 1 Henry-Yasin diusung partai koalisi PKB, Golkar, dan PKS. Pasangan nomor urut 2 Santoso Tjutjuk diusung partai koalisi PDIP, Gerindra, PPP, Demokrat dan Hanura.

Santoso-Tjutjuk terpilih sebagai pemenang dengan memperoleh 50.258 suara, sedang pasangan Henry-Yasin mendapat 37.362 suara. Di pemilihan itu Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 114.890 pemilih dan yang memberikan suaranya sebanyak 90.908 pemilih dengan suara sah sebanyak 87.620 dan 3.288 suara tidak sah.

(Meidian Dona Doni)

About The Author