Sikapi Keluhan Warga Terkait Beras BPNT Komisi II Akan Lakukan Sidak dan Panggil Pihak Bulog

3 min read

HARIANSIBER.COM|Lampung Utara – Dalam waktu dekat Komisi II DPRD Kabupaten Lampung Utara (Lampura) akan melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) e-warung dan sejumlah KPM penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Ini dilakukan guna menyikapi keluhan dari Keluarga Penerima Manpaat (KPM) terkait kualitas beras yang dinilai kurang bagus dan tidak layak dikonsumsi.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Lampura, Mulyadi saat disambangi oleh media hariansiber.com digedung DPRD Kabupaten setempat, rabu (01/7/2020)

Pihaknya akan melakukan Sidak ke e-warung selaku pengelola bantuan tersebut dan juga kepada KPM selaku penerima BPNT tersebut guna mengetahui persoalan yang terjadi selama ini.” ujarnya

Menurutnya, seharus pihak dari e-warung juga harus berperan aktif melakukan pengawasan terkait kualitas beras tersebut jika memang kualitasnya kurang bagus supaya ditolak dan kembalikan ke bulog selaku Suplayer tunggal didalam Program pusat ini.

Jangan hanya menunggu laporan dari KPM saja namun harus aktif mengawasi Program ini agar masyarakat selaku penerima bantuan tidak merasa kecewa,” katanya

Oleh karena itu, sambung Mulyadi, kita bersama anggota Komisi II dalam waktu dekat akan melakukan kroscek dilapangan terkait hal itu, jika memang nantinya ada kesalahan baik dari pengelola e-warung maupun bulog selaku Suplayer tunggal maka kita akan memanggil pihak terkait dalam hal ini adalah Bulognya.

“Jika memang ditemukan ada kesalahan dari bulog selaku Suplayer tunggal maka akan kita panggil selanjutnya akan kita bahas didalam rapat Komisi.” Pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Bulog Kabupaten Lampung Utara, Denny Kurniawan, mengklaim bahwa beras BPNT itu sudah sesuai dengan aturan yang ada didalam Intruksi Presiden nomor 5 tahun 2015 bahwa beras BPNT itu harus berkualitas Medium bukan Premium seperti yang telah diberitakan melalui media terkait kualitas berat tersebut.

Pihaknya beserta tim akan giat melakukan pengawasan dilapangan agar kedepan tidak akan terjadi seperti ini lagi, kedepan kita akan tetap mawas diri dan hati hati agar tidak terulang kembali.

Terkait kebenaran laporan warga tersebut, pihaknya tidak akan melihat disitu, namun kedepan mari kita duduk bersama dan diskusi agar kedepan bisa lebih baik lagi dalam melakukan pengawasan dan pelayanan kepada masyarakat.

Menggenai kualitas beras BPNT ini, sambung Denny, kita menyalurkan beras memang berkualitas medium bukan beras berkualitas Premium, ini mengacu kepada Inpres nomor 5 tahun 2015, dan kualitasnya memang tidak sebaik Premium, namun pihaknya akan lebih ketat untuk melakukan pengawasan terkait hal ini.” pungkas Denny.

Diberitakan sebelumnya, dimedia Hariansiber.com dengan judul “Beras tidak Layak Konsumsi Beredar di Lampura.

HARIANSIBER.COM|Lampung Utara – Warga Lampung Utara keluhkan beras dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang beredar saat ini dinilai tidak layak konsumsi, pasalnya beras tersebut selain kualitasnya buruk juga berkapur dan memiliki warna hitam kekuningan.

Selain itu, didalan beras tersebut ditemukan adanya helai rambut setelah dimasak, ini diketahui disaat beras itu dimasak, sehingga warga sangat khawatir untuk mengkonsumsinya.

Hal tersebut dikeluhkan oleh SW, warga Tanjung aman, salah satu Keluarga Penerima Manpaat (KPM) Penerima BPNT setiap bulannya, namun sangat di sayangkan beras yang diterimanya setiap bulannya selalu tidak layak konsumsi dan kualitasnya juga terlihat kurang bagus dan setelah dimasak beras itu berwarna kekuningan.”keluhnya.

Menurut SW, dalam setiap bulannya selain mendapat beras 10 kilogram dirinya juga mendapatkan, telur 30 buah, jeruk 1kilogram, kentang 1kilogram dan kacang ijo 1/2 kilogram.” ucapnya.

Kedepan SW berharap pihak e-warung selaku pengelola BPNT agar bisa lebih selektif melakukan pemeriksaan dan pengawasan terkait beras dimaksud, jika memang ditemukan beras berkualitas kurang bagus supaya ditolak karena akan menjadi bumerang bagi e-warung sendiri nantinya.” tegasnya.

(Anton)

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *